Thursday 30 September 2010

Yesus Adalah Roti Kehidupan (John 6:35)

Makanan adalah hal yang sangat penting, sebuah pemerintahaan dapat diturunkan jika rakyat tidak makan. Tentara dan pekerja tidak dapat melakukan kegiatan dengan baik jika tidak makan. Makanan adalah sangat penting.

Disisi lain makanan menjadi aktifitas hidup, di kota-kota di amerika pusat penjualan makanan ramai hingga tengah malam bahkan pagi, mereka menikmati berbagai makanan disana sambil bercerita dan bercengkrama. Di Taiwan untuk menunjukkan rasa gembira dan terima kasih bisanya ditawarkan dengan mengajak makan bersama. Betapa makanan menjadi hal yang menarik dan penting bagi kehidupan sosial.

Namun makanan konkrit ini adalah bersifat sementara. Seperti bangsa Israel yang mendapat suplian roti Manna dari surga. Roti itu hanya dapat dimakan dan digunakan secukupnya dan jika berlebih akan rusak dan busuk. Tapi roti yang ingin diberikan Yesus adalah roti yang tidak akan rusak dan tidak akan busuk.

Ketika Yesus bertemu degan seorang perempuan disebuah sumur, Yesus mengatakan kepada wanita itu, Akulah air kehidupan dan siapa yang meminum Ku tidak haus lagi. Namun wanita itu berpikir sangat konkrit hal air kehidupan dan ia berkata berikanlah air itu kepada ku agar aku tidak perlu kembali lagi ke sumur ini. Jelas bahwa sulit untuk menyatakan apa yang dimaksud oleh Yesus akan hal rohaniah dari roti dan aie kehidupan. Sama halnya Yesus memberikan makan 5000 orang, dalam logika saat itu Yesus adalah sumber untuk mendapatkan makanan yang konkrit, padahal ada yang lebih utama yaitu makan rohani, makan kehidupan yaitu Yesus sendiri.

Yesus adalah sumber dari segala kehidupan, Yesus adalah air kehidupan, Yesus adalah roti hidup. Yesus adalah Roti Manna yang sama-sama bersumber dari surga. Yesus adalah makanan yang terakhir. Dia sendiri mengatakan dialah roti kehidupan.

Yesus sesunguhnya ingin menyampaikan hal kehidupan, hidup ini bukan hanya makan roti saja, tetapi memakan makanan rohani agar dunia ini dapat tetap hidup dan damai. Makan membuat setiap orang dapat bertahan hidup namun makanan rohani membuat setiap orang dapat hidup dalam damai. Kedamaian dalam kehidupan manusia menuju kepada kehidupan kekal manusia di dunia. Disisi lain kehidupan dunia dan surgawi dapat secara harmonis berlangsung dibumi. Seperti doa yang di ajarkan Yesus kepada murid-murid hal Damai dibumi seperti disurga.

Kehidupan itu adalah saat ini bukan kehidupan setelah kematian. Kehidupan setelah kematian adalah terserah Tuhan, namun kehidupan saat ini adalah kehidupan yang diinginkan Tuhan agar manusia tetap hidup dan hidup secara damai menyampaikan kasih dan sukacita kepada sesama. Hal ini mengapa setiap orang memerlukan Yesus sebagai makanan rohaninya, roti kehidupannya karena seperti Yesus yang rela mati demi dosa manusia maka siapapun yang memakan Yesus sebagai makanan rohaninnya akan cendrung lebih kasih, sukacita, rela menolong dst.

Bagai mana cara seorang mengenal Tuhan didalam Yesus pada umumnya melalui pengalaman rohani didalam kehidupan seorang dengan Yesus. Itulah mengapa setiap orang seharusnya masuk kedalam sistem Tuhan dan terintegrasi secara rohani (roh-Roh/baca roh manusia- Roh Tuhan). Setiap orang tidak boleh berhenti saja setelah terima Yesus namun terus lebih dalam masuk ke Misteri Tuhan, sehingga mengetahui lebih banyak lagi hal kehidupan rohani dan akhirnya kekehidupan yang kekal dibumi seperti disurga.

Terinspirasi dari Khotbah Rev. Prof. Augustine, M PhD di TICC Tainan 19 Sept 2010

resource: www.kompasiana.com/Bhtrg