Monday 7 December 2009

Gereja Tertua di Tanah Suci


Dunia arkeologi diguncangkan dengan penemuan besar terbaru di Israel. Penemuan ini disambut baik oleh para pemimpin Nasrani, yang melihatnya sebagai penegasan atas keyakinan.

Arkeolog Israel telah menemukan reruntuhan gereja abad ketiga atau keempat di sebelah utara Israel. Banguna ini dipercayai merupakan gereja tertua yang pernah ditemukan di Tanah Suci. Gereja tersebut memiliki mosaik yang terukir rapi, mengacu kepada Yesus Kristus dan gambar ikan – sebuah simbol kuno kaum Nasrani. "Penemuan ini adalah pertama kali dalam kehidupan. Sangat mengagumkan,” tutur ketua arkeolog Yotam Tefer kepada VOA..

Gereja tersebut ditemukan tidak sengaja sewaktu renovasi sebuah penjara di Megiddo – apa yang disebutkan di dalam kitab Perjanjian Baru tentang hari terakhir – bagian penghujung perang apokaliptik yang menandakan tamatnya dunia. "Ini adalah tempat pertempuran terakhir, Hari Kiamat," kata Mr. Tefer. "Tentu saja, inilah tempatnya. Maka, mengapa ini sangat penting bagi dunia kaum Nasrani," lanjutnya.

Penemuan baru ini menggemparkan dunia Nasrani.“Tentu ini merupakan sebuah penemuan besar dimana akan menjadi pengesahan bagi semua orang Kristen di seluruh dunia, " ujar Pietro Sambi, Duta Besar Vatikan, kepada televisi Israel. "Tentu saja, seluruh umat

Nasrani merasa yakin akan sejarah Yesus Kristus," dia menambahkan. "Namun, sangat penting untuk mendapatkan pembuktian secara arkeolog, adanya sebuah gereja yang dipersembahkan bagiNya.”

Hal ini juga merupakan kabar baik bagi industri wisata Israel, yang telah dihantam oleh perang Israel-Palestina selama lima tahun. "Penemuan ini membuat hati saya berdebar!" menurut Menteri Pariwisata Israel, Avraham Hirschzon. "Ini dapat membawa arus wisata yang besar di negara ini," imbuhnya. Israel mempertimbangkan untuk memindahkan penjara dimana gereja ditemukan, sehingga dapat dibuka untuk umum.

Ini akan memudahkan para peziarah Nasrani mengunjungi Yerusalem, Bethlehem dan Galileo, untuk singgah di Armageddon.

(Artikel Robert Berger, VOA)
http://www.theepochtimes.com/news/5-11-6/34278.html*