Thursday 10 June 2010

Pendeta di Inggris Ditahan Polisi Karena Membagikan Imannya

Seorang pendeta di Inggris baru-baru ini dimasukkan ke penjara karena membagikan iman Kristianinya kepada publik. Kasus ini telah dibawa ke pengadilan dan untuk pertama kalinya pendeta Dale McAlpine berbicara secara terbuka tentang penangkapan dan haknya untuk berbicara di muka umum.

McAlpine dijebloskan ke dalam sel penjara satu bulan lalu karena polisi di Cumbria, Inggris menduga ia menjadikan masalah homoseksualitas sebagai topik khotbahnya di jalanan.

Menanggapi tuduhan yang diberikan kepadanya, McAlpine mengatakan bahwa semua itu tidak benar.

Selama saya berdiri berkhotbah di jalanan ini, saya tidak pernah menyinggung mengenai perilaku homoseksual," katanya. "Saya memang menyebutkan sejumlah dosa lain seperti mabuk-mabukan, perzinahan dan penghujatan, tetapi saya tidak pernah menyebutkan dosa homoseksualitas selama memberitakan injil kepada orang banyak."

Kepada CBN News, ia mengaku sangat terkejut menemukan dirinya ditahan hanya karena membagi kepercayaannya.

"Saya terkejut saat saya dibawa dari jalanan," tambahnya. "Saya tidak berharap untuk dibawa ke sel penjara hari itu. Saya pergi untuk memberitakan Injil dan terkejut bahwa saya menemukan diri saya di sel dan kebebasan saya diambil dari saya. Namun, saya tidak kehilangan damai sejahtera karena Tuhan bersama dengan saya dan saya memiliki Alkitab. "

Tom Jones, konsultan IT dari gereja dimana McAlpine sama-sama berjemaat, mengatakan ia sangat terkejut menemukan temannya ditahan. Ia telah mengenal pendeta jalanan tersebut selama bertahun-tahun.

"Saya sudah kenal Dale selama empat tahun terakhir sejak ia mulai menghadiri ibadah di gereja kami dan tentu saja saya sangat tahu bahwa ia merupakan pengkhotbah di jalanan dan sepanjang yang saya tahu ia tidak pernah mengatakan hal-hal yang tidak Alkitabiah, karena itu saya sangat terkejut dengan tuduhan yang dituduhkan kepadanya, "kata Jones.

Empat hari setelah majelis hakim memutuskan McAlpine tidak bersalah, Jaksa Penuntut mencabut kasus tersebut karena bukti yang dihadapkan di persidangan tidaklah cukup.

Sementara itu, aparat polisi yang membawa kasus ini ke meja hijau tidak memberikan komentar apa-apa sehubungan dengan putusan hakim.

Selama dalam masa penahanan hingga sampai persidangan, McAlpine dibantu The Christian Institute khususnya dalam menyediakan pembela hukum. Menurut, juru bicara lembaga kristiani tersebut, Simon Calvert, polisi harus bertanggung jawab atas tindakan mereka.

"Polisi Cumbria tidak bisa melarikan diri dari hal ini," kata Calvert. "Mereka menangkap dan menahan pria tak bersalah tanpa alasan selain daripada karena pria ini mengungkapkan keyakinan Kristianinya dan hal seperti ini sering ditemukan di kota-kota lain. Jadi, jelas ada masalah dengan sistem di negara ini dan harus dibetulkan."

McAlpine bersama dengan The Christian Institute sedang mempertimbangkan membawa peristiwa ini ke ranah hukum. Hal ini mereka lakukan karena untuk memastikan bahwa insiden polisi menangkap pendeta yang berkhotbah di jalanan tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Source : cbn.com via www.jawaban.com